Sabtu, 31 Desember 2011

Hidup dengan Lingkungan Sehat


Hidup di lingkungan yang bersih dan sehat adalah dambaan dari setiap manusia. Dengan menjaga kebersihan tempat tinggal kita sendiri sudah termasuk dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Apakah di lingkungan rumah atau tempat tinggal anda sudah termasuk ke dalam lingkungan yang sehat?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus mengetahui dahulu ciri-ciri lingkungan yang sehat itu seperti apa dan Bagaimana cara menciptakan lingkungan yang sehat. Berikut ini akan dijabarkan ciri-ciri dari lingkungan yang sehat.
Ciri lingkungan yang sehat adalah udara yang segar dan tidak mengandung polusi
Manusia dan makhluk hidup lainnya sangat membutuhkan udara untuk bernapas. Udara yang dihirup mengandung oksigen. Udara yang kita perlukan untuk bernapas adalah udara yang bersih. Udara yang bersih banyak mengandung oksigen. Jika kita menghirup udara yang bersih dan mengandung oksigen tersebut pastinya badan kita akan terasa sehar dan saluran pernapasan pun menjadi lancar berbeda dengan udara yang ada di pusat perkotaan dan pusat industri pastinya bukan udara segar lagi yang didapatkan tetapi sudah dikontaminasi dengan polusi udara akibat dari kegiatan inustri ataupun emisi knalpot kendaraan bermotor. Kalau sudah begitu bagaimana cara mngatasinya?
Dengan menanam tumbuhan hijau kita sudah membantu untuk mengurangi polusi udara yang berasal dari kegiatan industri ataupun emisi knalpot kendaraan bermotor. Karena tumbahn hijau yang ditanam akan meyumbangkan sejumlah oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk bernafas. Udara yang ada disekitar tumbuhan hijau tersebut akan terasa segar dan polus udara pun akan berkurang.
Kemudian bagaimana dengan lingkungan yang tidak sehat????
Lingkungan yang tidak sehat terlihat dari keadaan disekitar lingkungan tersebut.ingkungan tidak sehat adalah lingkungan yang kotor. Lingkungan yang kotor berarti lingkungan tersebut sudah tercemar. Pencemaran lingkungan terbagi atas pencemaran air, udara, dan tanah. Banyak sekali kita lihat lingkungan yang tidak sehat di daerah jakarta ini yaitu banyak rumah-rumah kumuh yang berada disekitar pinggiran kali atau sungai yang sudah tidak layak untuk ditempati. Miris sekali memang melihat kota jakarta yang dikelilingi oleh bangunan bertingkat tetapi masih ditemui rumah-rumah kumuh didaerah pinggiran jakarta. Sudah saatnya pemerintah untuk segera meperbaiki lingkungan kumuh tersebut agar jakarta terbebas dari lingkungan yang tidak sehat.
Bagaiman cara menciptakan lingkungan yang sehat???
Menciptakan lingkungan yang sehat tidaklah sulit untuk dilakukan dan bisa dimulai dari hal-hal kecil yang terkadang sering dilupakan oleh banyak orang, misalnya membuang sampah sekecil apapun pada tempat yang telah disediakan. Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dan terbebas dari kontaminasi kotoran dari lingkungan sekitar. Sudah saatnya kita menjaga dan merawat lingkungan kita agar termasuk kedalam lingkungan yang sehat dan bersih.

Ciri-Ciri Lingkungan Sehat dan Lingkungan Tidak Sehat


Manusia dan makhluk hidup lainnya sangat membutuhkan udara untuk bernapas. Udara yang dihirup mengandung oksigen. Udara yang kita perlukan untuk bernapas adalah udara yang bersih. Udara yang bersih banyak mengandung oksigen. Selain udara, manusia membutuhkan air untuk mandi, minum, dan memasak. Kamu memeroleh udara dan air dari lingkungan sekitarmu. Oleh karena itu, kamu harus selalu menjaga lingkungan sekitarmu agar kamu mendapat air dan udara yang bersih dan segar.


1. Lingkungan Sehat

Pernahkah kamu berjalan-jalan bersama ayah dan ibumu ke luar kota yang jauh dari keramaian? Kamu akan merasakan udara di sekitar tempat itu sangat segar dan bersih. Udara yang bersih itu banyak mengandung oksigen yang baik bagi tubuh kita. Udara yang bersih dapat kamu peroleh di rumah. Ketika bangun pagi, hiruplah udara di halaman rumahmu, kemudian rasakan udara yang masuk ke dalam paru-parumu. Terasa nyaman dan segar, bukan?

Mungkin, di halaman rumahmu banyak tanaman. Oksigen yang dihasilkan oleh tanaman tersebut akan banyak. Udara di sekitarnya akan terasa nyaman dan segar. Adakah sungai atau parit di sekitar rumahmu? Apakah sungai dan parit tersebut penuh sampah? Air sungai yang sehat adalah air sungai yang bersih dan jernih. Tidak ada sampah yang berserakan. Biasanya, masih ada ikan yang hidup di sungai itu. Parit di rumahmu harus selalu dibersihkan. Jangan ada sampah yang menyumbat aliran airnya. Parit yang sehat harus jernih dan bersih.


2. Lingkungan Tidak Sehat

Sekarang banyak lingkungan yang tidak sehat di sekitar kita. Apakah penyebab hal tersebut? Lingkungan tidak sehat adalah lingkungan yang kotor. Lingkungan yang kotor berarti lingkungan tersebut sudah tercemar. Pencemaran lingkungan terbagi atas pencemaran air, udara, dan tanah.

a. Pencemaran Air




Ayo, perhatikanlah parit dan sungai yang ada di sekitar rumahmu, bagaimana keadaannya? Apakah bersih? Pembuangan limbah sembarangan membuat parit, sungai, dan laut tercemar. Ikan-ikan banyak yang mati dan masyarakat di sekitar pun menanggung akibatnya. Pencemaran air dapat mengakibatkan aliran air terhambat. Jika hujan tiba, akan menimbulkan banjir. Ikan dan hewan lain yang ada di laut akan mati. Masyarakat sulit mendapat air bersih, akibatnya penyakit menyerang masyarakat. Lingkungan yang tidak sehat ditandai air yang kotor. Sungai yang airnya kotor sangat berbahaya jika digunakan untuk mandi, minum mencuci pakaian, dan mencuci alat memasak. Air yang kotor, jika diminum, dapat menyebabkan penyakit, seperti diare dan muntaber. Jika air yang kotor digunakan untuk mandi, akan menyebabkan penyakit kulit, seperti kudis dan gatal-gatal. Jika air di lingkungan rumahmu sudah tidak jernih lagi, perlu penyaringan atau penjernihan. Bagaimana cara membuatnya? Ayo, lakukan kegiatan berikut.

Ayo, Cari Tahu 4.1
Menjernihkan Air secara Sederhana
Tujuan
Kamu dapat menjernihkan air secara sederhana
Alat dan Bahan

1. Ember plastik yang diberi lubang bagian bawahnya
2. Kerikil yang sudah bersih
3. Pasir yang sudah bersih
4. Ember yang tidak berlubang
Langkah Kerja
1. Masukkan kerikil yang sudah bersih ke ember yang berlubang.
2. Kemudian masukkan pasir yang sudah bersih di atas kerikil.
3. Letakkan ember berisi pasir tadi ke dalam ember yang tidak berlubang.
4. Alat penyaring sudah siap digunakan.
5. Masukkan air yang akan disaring ke dalam alat penyaringan
     dan lihat hasilnya pada ember penampung.
Jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Bagaimana air yang sudah kamu saring, apakah terdapat perbedaan?
2. Apa kegunaan dari pasir dan kerikil?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini?

b. Pencemaran Udara


Pernahkah kamu memerhatikan kendaraan bermotor yang mengeluarkan asap knalpot? Asap tersebut, jika kamu hirup, akan terasa menyesakkan. Udara yang kamu hirup tersebut sangat berbahaya bagi tubuhmu. Asap yang berbahaya, seperti asap kendaraan bermotor, asap pembakaran sampah, dan asap pabrik, dapat membahayakan kesehatan tubuh. Bau yang tidak sedap pun, seperti sampah, parit yang kotor, dapat menyebabkan pencemaran udara. Asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan asap pembakaran sampah merupakan unsur pencemar udara. Pencemaran udara membuat napas kita menjadi sesak dan paru-paru pun dipenuhi oleh zat kimia yang merusak alat pernapasan.










c. Pencemaran Tanah

Selain air dan udara, pencemaran pun dapat terjadi di tanah. Tanah yang sudah tercemar kurang baik jika digunakan untuk bercocok tanam. Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh pembuangan sampah, pemakaian pupuk yang berlebihan, dan penggunaan pestisida yang berlebihan.
  • 1) Pembuangan sampah
Sampah ada yang berupa sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik, yaitu sampah sisa-sisa makhluk hidup, seperti daun-daun yang kering. Adapun sampah nonorganik, yaitu sampah plastik, kaca, dan logam. Termasuk sampah apakah sampah di rumahmu? Sampah organik, jika diolah dengan baik, akan menghasilkan kompos. Akan tetapi, jika tidak diolah dengan baik, sampah-sampah itu akan membusuk dan menghasilkan gas yang disebut metana. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak cepat membusuk. Jika dibiarkan, sampah-sampah itu mencemari tanah. Untuk menguranginya, sampah-sampah ini harus didaur ulang menjadi barang baru. Kertas dapat didaur ulang dengan mudah. Adapun plastik, kaca, dan logam didaur ulang melalui proses yang panjang dan biaya yang mahal. Menurutmu, apa akibatnya jika sampah dibiarkan terus-menerus. Diskusikan bersama guru dan temanmu.

  • 2) Pemakaian pupuk yang berlebihan
Pemberian pupuk tanah, jika tidak sesuai dengan ukuran yang tepat, akan mencemari tanah. Tanah menjadi asam dan mematikan tumbuhan dan hewan yang ada di sekitarnya.

  • 3) Penggunaan pestisida yang berlebihan
Pestisida juga akan mencemari tanah jika digunakan secara berlebihan. Pemberian pestisida yang berlebihan akan membuat hewan yang menguntungkan ikut mati. Jika terbawa aliran air sampai ke sungai, akan mencemari air sungai.

Ayo, Berlatih 4.1
Kerjakanlah soal-soal berikut di buku latihanmu.
1. Bagaimanakah cara menanggulangi pencemaran udara?
2. Apa penyebab dari terjadinya hujan asam?




Pentingnya Menciptakan Lingkungan Sehat




Menjaga kesehatan tubuh adalah hal yang sangat penting dan harus dilakukan oleh setiap orang. Kesehatan tubuh bisa diperoleh melalui konsumsi makanan bergizi ataupun berolahraga secara teratur. Namun Anda pun harus berusaha menciptakan lingkungan sehat di sekitar Anda, karena lingkungan juga merupakan faktor penting bagi kesehatan tubuh.
Menciptakan lingkungan sehat tidaklah sulit dilakukan dan bisa dimulai dari hal-hal yang kecil yang kadang sering dilupakan oleh banyak orang, misalnya membuang sampah sekecil apapun pada tempatnya.

Menciptakan Lingkungan Sehat
Lingkungan sehat adalah lingkungan yang bersih. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan untuk mendukung kesehatan tubuh kita. Berikut ini adalah beberapa contoh hal yang bisa Anda perbuat untuk menciptakan lingkungan yang sehat.
· Lingkungan dalam rumah

Lingkungan sehat berawal dari rumah Anda sendiri, dimana Anda hidup di dalamnya setiap hari. Apa saja yang harus dilakukan untuk membuat rumah yang bersih dan sehat?
1. Sediakan selalu tempat sampah di tempat-tempat tertentu, misalnya di dapur. Untuk tempat-tempat tertentu, sediakan tempat khusus sampah kering.
2. Jangan menunggu hingga tempat sampah penuh, terutama untuk sampah basah yang biasanya ada di dapur. Sampah bisa mengundang serangga (lalat atau kecoa) yang tentu saja bisa mendatangkan penyakit bagi keluarga.
3. Bersihkan lantai rumah secara rutin, dimulai dengan menyapu lalu dipel hingga benar-benar bersih.
4. Bersihkan pula bagian-bagian rumah yang lain, misal jendela, rak atau lemari, maupun perabotan rumah yang lain.
5. Jika ada kotoran, misalnya air minum atau makanan yang tumpah, segera bersihkan dengan lap basah lalu dikeringkan.
6. Salah satu cara menciptakan lingkungan sehat adalah dengan membiarkan udara luar dan cahaya matahari masuk ke rumah ketika pagi hari. Hal ini akan membuat rumah tidak pengap, segar, dan juga tidak nampak suram.
· Lingkungan luar rumah

Tak hanya lingkungan dalam rumah, Anda pun harus menjaga kebersihan lingkungan yang ada di luar rumah, mulai dari teras dan juga halaman/taman rumah.
1. Lakukan kerja bakti secara rutin minimal seminggu sekali untuk membersihkan teras dan halaman rumah. Bersihkan rumput liar, memangkas tanaman rimbun, atau membersihkan got agar tidak menjadi sarang nyamuk.
2. Sediakan tempat sampah khusus di luar rumah.
3. Atur tanaman di halaman agar tidak terlalu banyak tapi juga tidak terlalu sedikit. Pepohonan yang cukup di sekitar rumah akan membuat rumah tampak segar namun tetap terlihat asri.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan
lingkungan untuk mendukung tercapainya realitas hidup manusia yang sehat,
sejahtera dan bahagia
(Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan)

Ilmu Kesehatan Lingkungan diberi batasan sebagai ilmu yang mempelajari
dinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat
dengan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup seperti
spesies kehidupan, bahan, zat atau kekuatan di sekitar manusia, yang
menimbulkan ancaman, atau berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan
masyarakat, serta mencari upaya-upaya pencegahan
(Umar Fahmi Achmadi, 1991)
Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusia
melalui pengelolaan, pengawasan dan pencegahan factor-faktor lingkungan
yang dapat mengganggu kesehatan manusia
(Sumengen Sutomo, 1991)
Kesehatan lingkungan adalah ilmu & seni dalam mencapai keseimbangan,
keselarasan dan keserasian lingkungan hidup melalui upaya pengembangan
budaya perilaku sehat dan pengelolaan lingkungan
sehingga dicapai kondisi
yang bersih, aman, nyaman, sehat dan sejahtera terhindar dari gangguan
penyakit, pencemaran dan kecelakaan, sesuai dengan harkat dan
martabat
manusia.
(Sudjono Soenhadji, 1994 )

Kesehatan lingkungan adalah Ilmu dan seni untuk mencegah pengganggu,
menanggulangi kerusakan dan meningkatkan/memulihkan fungsi lingkungan
melalui pengelolaan unsur-unsur/faktor-faktor
lingkungan yang berisiko
terhadap kesehatan manusia dengan cara identifikasi, analisis,
intervensi/rekayasa lingkungan, sehingga tersedianya lingkungan yang
menjamin bagi derajat kesehatan manusia secara optimal.
(Tri Cahyono, 2000)





Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologis yang harus ada
antara manusia dengan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.

Ruang lingkup:
1. 
 Penyediaan air minum
2.   Pengolahan air buangan dan pengendalian pencemaran
3. 
 Pengelolaan sampah padat
4.   Pengendalian vector
5.   Pencegahan dan pengendalian pencemaran tanah dan ekskreta manusia
6.   Hygiene makanan
7.   Pengendalian pencemaran udara
8.   Pengendalian radiasi
9.   Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Pengawasan perumahan dan permukiman
12. Perencanaan daerah perkotaan
13. Kesehatan lingkungan transportasi udara, laut dan darat
14. Pencegahan kecelakaan
15. Sanitasi tempat-tempat umum dan pariwisata
16. Tindakan sanitasi yang berhubungan dengan epidemic, bencana, kedaruratan
17. Sanitasi kegiatan lain untuk melindungi kesehatan masyarakat
17. Tindakan pencegahan agar lingkungan bebas dari risiko gangguan
       kesehatan (WHO, 1979)


Sanitasi adalah usaha pengendalian faktor-faktor  lingkungan fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia.

Ruang lingkup :
1. cara pembuangan ekskreta, air buangan dan sampah
2. penyediaan air bersih
3. perumahan
4. makanan
5. individu dan masyarakat agar berperilaku sehat (personal hygiene)
6.
arthropoda, mollusca, binatang pengerat serta pejamu lainnya
7. kondisi udara
8. pabrik, perkantoran, permukiman, jalan umum dan lingkungan umumnya.
    (WHO)
Hygiene adalah usaha kesehatan preventif atau pencegahan penyakit yang menitik beratkan kegiatannya baik pada usaha kesehatan perorangan maupun kepada usaha kesehatan lingkungan fisik dimana orang berada.
(Soebagio Reksosoebroto,1990)



UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
BAB XI
KESEHATAN LINGKUNGAN
Pasal 162

Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pasal 163

(1) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat menjamin ketersediaan
lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai risiko buruk bagi kesehatan.

(2) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup
lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan
fasilitas umum.

(3) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bebas dari unsur-
unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan,antara lain:
a. limbah cair;
b. limbah padat;
c. limbah gas;
d. sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
    pemerintah;
e. binatang pembawa penyakit;
f. zat kimia yang berbahaya;
g. kebisingan yang melebihi ambang batas;
h. radiasi sinar pengion dan non pengion;
i. air yang tercemar;
j. udara yang tercemar; dan
k. makanan yang terkontaminasi.

(4) Ketentuan mengenai standar baku mutu kesehatan
lingkungan dan proses pengolahan limbah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), dan ayat (3), ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.